Ibu Sang Rembulan

Bulan. Ia bercahaya karena memantulkan sinar matahari. Memberikan sayup-sayup sinar di gelapnya malam yang wajib dialami setiap orang. Kadang ia menghilang dalam siklusnya, kadang bersinar benderang hingga tampak seperti matahari yang menyinari malam. Di waktu lain sinarnya hanya setengah, membuat orang yang melihatnya berdecak kagum akan kecantikannya. Bahkan warnanya pun dapat berbeda-beda, tergantung sudut pemantulan… Continue reading Ibu Sang Rembulan

Sang Mentari Ayah

Ayah adalah matahari keluarga. Dalam diamnya, ayah seperti matahari yang bersinar terang menyorot bumi beserta planet-planet lainnya. Seperti matahari, ayah memiliki dua sisi kehidupan, baik dan buruk. Sisi baik matahari ketika ayah mampu menyinari keluarganya, terutama anak-anaknya dengan sinar kebaikan. Sama halnya seperti mentari yang meskipun panas merupakan sumber kehidupan bagi makhluk di muka bumi.… Continue reading Sang Mentari Ayah

Langit yang Merestui Pernikahan

Setelah ijab kabul terucap, pasangan suami-istri akan mengarungi kehidupan baru, pernikahan. Semua yang pernah menikah tentu bersepakat, isi sebuah pernikahan tak melulu soal 'bahagia selamanya' seperti yang didengungkan oleh banyak dongeng di masa kanak. Pernikahan berarti siap menanggung jatuh dan bangun bersama pasangan karena banyaknya permasalahan yang juga muncul seiring bertambahnya usia pernikahan. Permasalahan kecil… Continue reading Langit yang Merestui Pernikahan

Teman Itu Bernama Iman

Satu, dua kali, apa rasanya ketika kita tersandung oleh ujian dunia. Pahit, sakit, berat. Semua terasakan. Apa yang dilakukan oleh diri kita ketika menghadapi semua cobaan itu? Sebuah kajian literatur dalam dunia Psikologi, membahas apa yang disebut sebagai daya lenting (resilience). Layaknya pembahasan daya lenting dalam dunia eksata, daya lenting dari sisi psikologi membahas tentang… Continue reading Teman Itu Bernama Iman